Cara Ternak Jangkrik – Ternak jangkrik bisa kita jadikan sebagai bisnis sampingan untuk jangka panjang. Mengingat, akhir-akhir tahun ini sedang populer kompetisi kicau burung, tentunya permintaan pakan untuk burung menggunakan jangkrik akan terus meningkat permitaannya. Mengingat jangkrik merupakan salah satu jenis serangga yang di jadikan pakan burung sebagai vitamin dan nutrisi untuk burung. Jangkrik merupakan jenis hewan herbivore yang hidup di alam bebas yang memakan dedaunan dan rerumputan atau jenis hijauan lainnya. Untuk budidaya jangkrik sendiri cukup mudah, bisa di lakukan dengan dengan sekala kecil maupun besar dan pengerjaan atau merawatnya pun tidak begitu harus mengeluargan tenaga yang extra, hanya saja perlu kesabaran dalam peroses pertumbuhannya.
Nah, sebelum saya menjelaskan secara detailnya tentang cara membudidayakan jangkrik, terlebih dahulu kita kenali jenis serangga atau jangkrik yang bisa di jadikan ternak untuk pakan burung.
Di Indonesia sendiri terdapat 100 species jangkrik yang hidup di daerah tropis, namun yang biasa di ternakan untuk pakan burung yaitu jenis species jangkrik gryllus testaclus dan gryllus mitratus. Adapun jenis jangkrik lainnya yang biasa di ternakan khusus untuk jangkrik aduan.
Baca Juga ;
Cara Ternak Jangkrik untuk Tahap Pemula
1. Mempersiapkan Kandang
Mempersiapkan kandang adalah tahap awal sebelum mencari bibit jangkrik. Adapun bahan yang bisa kita jadikan sebagai kandang jangkrik bisa terbuat dari kardus-kardusan ataupun menggunakan papan, kaso-kaso dan triplek. Dan saya akan berikan contoh kandang yang terbuat dari kayu dan triplek. Untuk desainnya sendiri kita bisa perkirakan berbentuk kotak atau persegi dengan garis ukuran kira-kira panjang 100 cm, tinggi 40 cm dan lebar 60 cm. pastikan setiap sudut tertata dengan rapih agar jangkrik tidak bisa kabur, juga bagian atasnya kita gunakan engsel yang bisa tutup buka dan bagian pinggrinya dalamnya kita susun dengan pelastik, agar jangkrik tidak bisa merayap ke atas.
Buatlah suku-suku pada kandang dan apungkan kandang dalam wadah yang terisikan air, yang bertujuan agar tidak terkena hama atau hewan kecil lainnya yang membahayakan jangkrik seperti semut. Telakhir, kandang jangkrik harus lembab dan simpan kandang jangkrik ini dalam ruangan tertutup gelap dan jauhkan dari kebisingan untuk ketenangan jangkrik untuk berkawin.
2. Mempersiapkan Induk Jangkrik
Setelah selesai mempersiapkan kandang, kemudiaan kita siapkan bibit atu induk jangkrik yang bisa kita dapatkan di toko khusus dan anda bisa mendapatkannya di alam bebas, karena induk atau bibit yang kita dapatkan dari alam bebas akan sangat lebih agresip dan sehat. Adapun cara yang bisa kita pilih untuk di jadikan induk jangkrik yaitu bisa kita lihat dari sungutnya yang masih panjang, dan anggota badan yang lengkap juga lompatannya masih jauh. Juga jauhi jangkrik yang mengeluarkan cairan bila di pegang. Bisa kita lihat juga untuk membedakan jenis jangkrik jantan dan betina yaitu pada ekornya, untuk jantan sendiri mempunya ekor dua dan betina mempunyai ekor tiga.
3. Mengawinkan Jangkrik
Tempat yang bisa kita jadikan untuk mengawinkan jangkrik alangkah baiknya di pisahkan dengan jangkrik lainnya atau anakan jangkrik, dan kandangnya pun harus kita buat seperti alam bebas, kita bisa membuat kandang seperti biasanya, namun untuk kandang khusus pengkawinan dalam kandang, sisi-sisi dindingnya kita tempelkan tanah-tanahan atau pasir dan dedaunan kering dan basah. Untuk mengawinkan jangkrik kita harus pastikan bahwa jenis atau speciesnya harus sama, jika speciesnya berbeda tidak akan terjadi perkawinan. Dan untuk perkawinannya sendiri kita perbandingkan seperti jangkrik jantan 2 dan jangkrik betina 10.
Setelah tujuh sampai sepuluh dari dalam perkawinan, jangkrik betina akan mengeluarkan telur dan setelah lima hari akan menetas, dan kita sebagai pembudidaya agar di perhatikan untuk telur ini. Pindahkan telur jangkrik ini pada wadah yang telah di sediakan tadi. Setelah 4 hari telur jangkrik akan menetas dan perhatikan juga kandang dengan kelembabannya dengan cara menyeprotkan air pada kandang.
4. Memberikan Pakan
Setelah menetes, usia jangkrik 1 sampai 10 hari berikan pakan atau voor yang terbuat dari beras merah, kacang kedelai, dan jagung kering dengan cara di haluskan dengan mengaplikasikannya. Dan setelah usia anak jangkrik lewat dari 10 hari, baru kita berikan pakan seperti sayur-sayuran atau daun-daunan dan rerumputan lainnya.
5. Memelihara Kandang
Untuk pemeliharan sendiri perlu kita perhatikan agar terjaga kelembabannya, dan mebersihkannya agar terhindar dari hama.
6. Panen
Untuk panen sendiri biasanya di hitung 30 hari setelah menetes telur jangkrik. Dan ada dua pilihan untuk memasarkan panen jangkrik, panen telur jangkrik biasanya bisa kita jual dengan harga yang lebih mahal di bandingkan dengan jangkrik anakan dan menjualnya pada orang yang akan memulai ternak jangkrik. Panen jangkrik anakan bisa kita jual untuk pakan burung.Itulah sedikitnya informasi tentang cara ternak jangkrik bagi pemula dengan benar. Semoga berguna untuk anda yang akan memulai bisnis ini. Semoga sukses.
jangan lupa share ke teman-teman kamu ya ^_^
Nah, sebelum saya menjelaskan secara detailnya tentang cara membudidayakan jangkrik, terlebih dahulu kita kenali jenis serangga atau jangkrik yang bisa di jadikan ternak untuk pakan burung.
Di Indonesia sendiri terdapat 100 species jangkrik yang hidup di daerah tropis, namun yang biasa di ternakan untuk pakan burung yaitu jenis species jangkrik gryllus testaclus dan gryllus mitratus. Adapun jenis jangkrik lainnya yang biasa di ternakan khusus untuk jangkrik aduan.
Baca Juga ;
Cara Ternak Jangkrik untuk Tahap Pemula
1. Mempersiapkan Kandang
Mempersiapkan kandang adalah tahap awal sebelum mencari bibit jangkrik. Adapun bahan yang bisa kita jadikan sebagai kandang jangkrik bisa terbuat dari kardus-kardusan ataupun menggunakan papan, kaso-kaso dan triplek. Dan saya akan berikan contoh kandang yang terbuat dari kayu dan triplek. Untuk desainnya sendiri kita bisa perkirakan berbentuk kotak atau persegi dengan garis ukuran kira-kira panjang 100 cm, tinggi 40 cm dan lebar 60 cm. pastikan setiap sudut tertata dengan rapih agar jangkrik tidak bisa kabur, juga bagian atasnya kita gunakan engsel yang bisa tutup buka dan bagian pinggrinya dalamnya kita susun dengan pelastik, agar jangkrik tidak bisa merayap ke atas.
Buatlah suku-suku pada kandang dan apungkan kandang dalam wadah yang terisikan air, yang bertujuan agar tidak terkena hama atau hewan kecil lainnya yang membahayakan jangkrik seperti semut. Telakhir, kandang jangkrik harus lembab dan simpan kandang jangkrik ini dalam ruangan tertutup gelap dan jauhkan dari kebisingan untuk ketenangan jangkrik untuk berkawin.
2. Mempersiapkan Induk Jangkrik
Setelah selesai mempersiapkan kandang, kemudiaan kita siapkan bibit atu induk jangkrik yang bisa kita dapatkan di toko khusus dan anda bisa mendapatkannya di alam bebas, karena induk atau bibit yang kita dapatkan dari alam bebas akan sangat lebih agresip dan sehat. Adapun cara yang bisa kita pilih untuk di jadikan induk jangkrik yaitu bisa kita lihat dari sungutnya yang masih panjang, dan anggota badan yang lengkap juga lompatannya masih jauh. Juga jauhi jangkrik yang mengeluarkan cairan bila di pegang. Bisa kita lihat juga untuk membedakan jenis jangkrik jantan dan betina yaitu pada ekornya, untuk jantan sendiri mempunya ekor dua dan betina mempunyai ekor tiga.
3. Mengawinkan Jangkrik
Tempat yang bisa kita jadikan untuk mengawinkan jangkrik alangkah baiknya di pisahkan dengan jangkrik lainnya atau anakan jangkrik, dan kandangnya pun harus kita buat seperti alam bebas, kita bisa membuat kandang seperti biasanya, namun untuk kandang khusus pengkawinan dalam kandang, sisi-sisi dindingnya kita tempelkan tanah-tanahan atau pasir dan dedaunan kering dan basah. Untuk mengawinkan jangkrik kita harus pastikan bahwa jenis atau speciesnya harus sama, jika speciesnya berbeda tidak akan terjadi perkawinan. Dan untuk perkawinannya sendiri kita perbandingkan seperti jangkrik jantan 2 dan jangkrik betina 10.
Setelah tujuh sampai sepuluh dari dalam perkawinan, jangkrik betina akan mengeluarkan telur dan setelah lima hari akan menetas, dan kita sebagai pembudidaya agar di perhatikan untuk telur ini. Pindahkan telur jangkrik ini pada wadah yang telah di sediakan tadi. Setelah 4 hari telur jangkrik akan menetas dan perhatikan juga kandang dengan kelembabannya dengan cara menyeprotkan air pada kandang.
4. Memberikan Pakan
Setelah menetes, usia jangkrik 1 sampai 10 hari berikan pakan atau voor yang terbuat dari beras merah, kacang kedelai, dan jagung kering dengan cara di haluskan dengan mengaplikasikannya. Dan setelah usia anak jangkrik lewat dari 10 hari, baru kita berikan pakan seperti sayur-sayuran atau daun-daunan dan rerumputan lainnya.
5. Memelihara Kandang
Untuk pemeliharan sendiri perlu kita perhatikan agar terjaga kelembabannya, dan mebersihkannya agar terhindar dari hama.
6. Panen
Untuk panen sendiri biasanya di hitung 30 hari setelah menetes telur jangkrik. Dan ada dua pilihan untuk memasarkan panen jangkrik, panen telur jangkrik biasanya bisa kita jual dengan harga yang lebih mahal di bandingkan dengan jangkrik anakan dan menjualnya pada orang yang akan memulai ternak jangkrik. Panen jangkrik anakan bisa kita jual untuk pakan burung.Itulah sedikitnya informasi tentang cara ternak jangkrik bagi pemula dengan benar. Semoga berguna untuk anda yang akan memulai bisnis ini. Semoga sukses.
jangan lupa share ke teman-teman kamu ya ^_^