Pernahkah Anda mendengar mengenai
Budikdamber? Budikdamber merupakan sebutan dari teknik baru budidaya ikan lele
di ember, yang merupakan temuan dari dosen budidaya perikanan Politeknik Negeri Lampung, Juli Nursandi. Ia banyak berbagi mengenai Budikdamber ini melalui
akun media sosial dan YouTube miliknya.
Teknik budikdamber ini sebenarnya telah
diperkenalkan sejak tahun 2016. Namun, baru viral dan dikenal masyarakat saat
pandemi sekarang ini.
Teknik baru yang memperkenalkan cara
budidaya ikan lele di ember ini cukup mudah dilakukan, bahkan oleh mereka yang
baru pemula di dunia budidaya ikan sekalipun. Teknik ini hanya memerlukan ember
sebagai medium utamanya. Bahkan dengan teknik ini, seseorang dapat beternak
lele sekaligus menanam sayuran seperti kangkung dalam satu ember. Sekali
dayung, dua tiga pulau terlampaui, bukan?
Tak Butuh Lahan Luas
Selain peralatan yang minim, teknik ini
juga tidak memerlukan lahan yang luas. Dengan memanfaatkan sedikit lahan,
seseorang dapat menambah produktivitas di rumah. Dari peluang ini pun bisa
menghasilkan keuntungan yang cukup besar dari modal yang minim. Tak heran,
teknik ini sangat populer di tengah masyarakat.
Faktanya, tidak hanya ikan lele saja yang
bisa dibudidayakan di dalam ember. Budidaya patin, gabus, betok, sepat, bahkan
gurame pun bisa dilakukan di dalam ember dengan teknik ini, karena jenis-jenis ikan tersebut tahan dalam lingkungan dengan kadar oksigen rendah. Meski begitu,
dari beberapa jenis ikan itu, menurut Juli, hanya ikan lele yang paling tangguh
dan paling cepat dikembangkan, karenanya lebih disukai untuk dicoba
dibudidayakan oleh orang-orang.
Karakteristik Ikan Lele
Ikan lele sendiri merupakan salah satu
jenis ikan bermarga Clarias, dengan ciri-ciri fisik tubuh yang licin memanjang
tanpa sisik, memiliki sirip punggung dan anus yang juga panjang. Kalau dilihat
sekilas, penampilannya mirip seperti sidat namun lebih pendek.
Kepalanya cukup besar, jika dibandingkan
dengan proporsi tubuh secara keseluruhan. Keras dan menulang di bagian atas,
dengan mata kecil dan mulut lebar di ujung moncong. Yang paling khas dari ikan
lele adalah adanya sungut peraba yang membantunya untuk bergerak lincah di
perairan yang gelap.
Ia juga punya patil, yakni duri tulang pada
sirip dada yang tajam. Konon, tak hanya tajam, patil ini juga mengandung racun,
sehingga jika ada yang tanpa sengaja terkena, bisa demam tinggi.
Ikan lele pada dasarnya merupakan ikan air
tawar, biasanya hidup di perairan dengan arus pelan seperti rawa, telaga, atau
bahkan di sawah. Namun, ada juga lele yang hidup di air payau atau air asin,
yaitu lele laut tetapi dari suku dan marga yang berbeda.
Penggemar Ikan Lele Mendunia
Tak disangka, dari penelusuran diperoleh
fakta bahwa ikan lele ini digemari oleh banyak orang di dunia lo.
Dalam bahasa Inggris, ikan lele biasa
disebut dengan ‘catfish’. Di Eropa biasanya dimasak dengan cara yang sama
ketika orang-orang di sana memasak ikan mas. Sedangkan, orang Amerika lebih
menggemarinya jika dimasak dengan cara dibalur tepung dan digoreng. Sedangkan
di Indonesia, pengolahannya lebih variatif lagi, mulai dari digoreng, dipecel,
hingga dimasak mangut. Yummm!
Ikan lele merupakan ikan yang mengandung
gizi tinggi. Di dalamnya ada vitamin D, asam lemak Omega 3 dan Omega 6,
sehingga sangat baik jika dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa.
Cara Budidaya Ikan Lele di Ember
Mari
kembali ke cara budidaya ikan lele di ember.
Lele telah lama dibudidayakan di air tawar,
bahkan merupakan salah satu hasil perikanan yang populer. Namun, dalam 5 tahun
terakhir, terlihat produksinya meningkat tajam. Hingga pandemi menyerang di
awal tahun 2020, semakin banyak orang mencoba budidaya ternak lele. Semakin
marak lagi ketika akhirnya ditemukan cara budidaya ikan lele di ember ini.
Sebelumya ternak lele biasa dilakukan di
kolam, entah pada media terpal ataupun tanah, tak butuh perawatan yang terlalu
ribet dan memiliki masa tunggu panen yang singkat.
Budikdamber memperkenalkan teknik yang
hanya memerlukan alat sederhana yaitu:
- Ember 80 liter, diameter 50cm
- Bibit ikan lele
- Pakan ikan lele
- Penutup menggunakan apa saja
Cara membuat lahan dengan ember:
- Beri lubang pada ember di bagian bawah samping sebagai saluran pembuangan. Saluran tersebut bisa menggunakan kran air untuk mempermudah pembuangan
- Isi air ke dalam ember yang sudah dilubangi. Namun, pengisian air ini jangan terlalu penuh. Tujuannya agar ikan lele bisa mengambil udara dengan baik
- Diamkan air selama 3 hari agar tidak terlalu asam. Bisa juga dengan menambahkan garam dapur setengah sendok makan supaya air memiliki pH yang netral
- Setelah pH air netral, masukkan benih ikan lele sebanyak 60 ekor untuk jumlah maksimum ukuran ember
- Berilah filter aquarium untuk sirkulasi air. Selain itu, filter juga akan menjamin ketersediaan oksigen yang cukup untuk lele tersebut
- Gunakanlah penutup untuk menutup ember agar ikan lele tidak loncat
- Pastikan ember ditaruh di lahan (tidak perlu luas) yang mendapatkan sinar matahari
Cara Merawat dan Memelihara Budikdamber
Beri Pakan Ikan Lele
Jumlah pemberian pelet bisa sebanyak 4
kg tiap 1 ember.
Pakan sebanyak itu sudah cukup untuk 1 kali
panen. Jika melakukan budidaya lele dengan lebih dari 1 ember, dapat
diperkirakan sendiri berapa banyak pelet yang dibutuhkan untuk pakannya.
Memberi pakan lele dilakukan sebanyak 3
kali dalam sehari pada pagi, sore, dan malam. Pemberian pakan saat pagi hari
sebaiknya tidak terlalu banyak, karena lele adalah hewan yang aktif di malam
hari, maka sebaiknya pakan untuk malam hari jauh lebih banyak. Perhatikan lele
agar tidak kelaparan karena akan berbahaya jika memakan kawanannya.
Perhatikan Kebersihan Air
Selain pakan, kebersihan air juga sangat
penting. Lele tidak bisa hidup dengan baik di air yang terlalu jernih atau
terlalu kotor.
Jika mendapati air dalam ember yang sudah
kotor dan mulai menimbulkan bau tidak enak, segera buang airnya dan ganti
dengan air yang baru. Selain itu, ember ditempatkan di area terbuka yang dapat
dijangkau oleh sinar matahari. Tidak masalah meskipun lahannya tidak luas, yang
pasti dalam sehari, ember dapat tersinari oleh cahaya matahari.
Panen Budikdamber
Waktu panen lele biasanya menyesuaikan
dengan ukuran bibit lelenya.
Untuk bibit lele ukuran 5 cm sampai 7 cm,
diperkirakan baru akan dipanen saat memasuki usia 2,5 sampai 3,5 bulan sejak
penaburan. Sedangkan untuk bibit lele ukuran 8 cm hingga 10 cm, umumnya dipanen
lebih cepat saat berusia 2 sampai 2,5 bulan sejak bibit ditabur.
Hasil panen Budikdamber ini memang tidak
banyak, namun akan sangat menguntungkan jika untuk dikonsumsi atau
diperjualbelikan.
Budikdamber ini menjadi terobosan baru
dalam budidaya perikanan. Hanya dengan memanfaatkan media berupa ember,
seseorang dapat berkontribusi dalam ketahanan pangan di Indonesia.
Selamat mencoba budidaya ikan lele di
ember!